
Posisi : Jl. Legian Kelod 354 Kuta
Masakan : Nasi Pecel
Telp : 0361-750667
Harga : Menengah
Posisi : Jl. Legian Kelod 354 Kuta
Masakan : Nasi Pecel
Telp : 0361-750667
Harga : Menengah
Terletak di pusat kota Denpasar tepatnya di jalan Teuku Umar. Rumah Makan ini menyediakan masakan Sunda dengan berbagai macam pilihan lauk. Mulai dari tempe, empal dan lauk lainnya. Sayuran mentah dan sambalnya yang cihuy disediakan gratis tapi diharapkan diambil secukupnya ya…
Untuk menikmati hidangan tersedia tempat lesehan maupun tempat duduk biasa. Untuk ngobrol sih lebih asyik yang lesehan.
Yang kurang asyik ke tempat ini adalah tempat parkirnya yang kurang representative. Kadang pas kita lagi makan kita dipanggil untuk mundurin mobil karena ada mobil parkir yang mau keluar.
Tapi boleh dicoba lah…harganya ok koq..
Posisi : Jl Bakungsari Gang Biduri No 6 sebelah Hotel Bakung Sari Kuta Bali
Masakan : Masakan Jawa
Telp : 0361 - 764678
Harga : Murah
Makanan yang tersedia disini adalah masakan khas Jawa. Menunya macam-macam ada lodeh, sayur asem, sayur bening, ikan laut goreng, sate sapi, pecel, rawon, dan seterusnya. Pembeli dipersilahkan memilih lauknya setelah itu baru dikasi kupon harga. Harganya murah meriah.
Selain pembeli lokal banyak juga turis asing (bule-bule) yang makan disini. Mungkin bule-bule itu pada selera juga ya masakan Jawa disini. Pas dengan koceknya juga ..
Tempatnya tenang cuma kadang kursi depan cepat penuh.. jadi coba lihat dulu mungkin kursi belakang masih ada yang kosong karena ditempat ini pas jam makan siang sering penuh.
Kalau main ke Bali silahkan coba makan ditempat ini yaaa
Posisi : Jl. Kerobokan no. 38
Masakan : French Mediterranean
Telp : 0361-731175
Harga : Atas
Masakan di Kafe Warisan ini adalah masalakan Perancis dengan sentuhan Mediterania. Selain itu juga tersedia makanan vegetarian. Disajikan Menu Lunch dan Dinner Ala Carte. Suasana Kafe Warisan yang nyaman dan romantis dengan style bali membuat kita ingin kembali lagi ke Kafe ini. Asyik buat nongkrong dan juga ngerayain anniversary buat kita dan pasangan.
Posisi : Jl. Laksmana No.9 Kerobokan
Masakan : Internasional
Telpon : 0361-736969
Harga : Mahal
Masakan yang disajikan ditempat ini adalah masakan Internasional baik itu seafood maupun vegetarian. Udang dan bahan seafood lainnya yang fresh membuat cita rasa yang tinggi untuk makan masakan seafood ditempat ini. Untuk menu yang lain juga boleh dicoba pas buat yang ingin mencoba makanan vegetarian.
Dengan arsitektur dan interior modern design tempat ini asyik banget buat sarapan, makan siang sampai dengan makan malam dengan suasana yang nyaman dan beach view dekat dengan Hotel Oberoi. Selain buat nongkrong makan tempat ini juga asyik buat ngadain party.
Selain tempatnya yang asyik, pelayanan ditempat ini juga sangat memuaskan dengan staff yang ramah. Tempat ini direkomendasikan untuk dikunjungi.
Ada makanan enak di Teuku Umar, di Depan Libi Hero Simpang Lima. Masakannya beraneka ragam, mulai dari bubur, bebek goreng, dan lain lain. Tetapi yang paling enak disini adalah buburnya. Harganya bisa terjangkau, apalagi untuk anak kost.
Rumah makan ini terletak di jalan Nakula no.88 Sunset Road. Makanan spesialnya, udang bakar madu dan gurame cobek. Harga ikannya satu porsi sekitar 40rb-an dan harga udangnya satu porsi sekitar 80rb-an. Sambalnya juga enak, tapi sayangnya sambalnya itu ga gratis, melainkan harus bayar, kalau ga salah 2500. Buka jam 11 Siang sampai jam 10 malam.
|
|
Gua Pawon - Jejak Manusia Purba di Bandung
Berada di Pegunungan Masigit yang berjarak kurang lebih 25 Km dari Kota Bandung menyebabkan tempat ini agak susah untuk dicapai. Akan tetapi sempatkanlah untuk datang ke Gua Pawon dan kawasan karst di Padalarang karena di tempat inilah bukti tentang kehidupan manusia prasejarah di Jawa Barat ditemukan.
Tidak banyak orang yang tahu akan keberadaan tempat ini karena keberadaan situs purbakala ini memang terabaikan. Gua Pawon yang terletak di Pasir Pawon, salah satu bukit dari rangkaian pegunungan Citatah memang lebih dikenal sebagai lokasi penambangan kapur. Kawasan ini baru mendapat perhatian setelah pada tahun 2000 Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) menemukan jejak kehidupan purbakala di Gua Pawon. Penemuan tersebut berupa alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang, gerabah, sisa-sisa tulang dan beragam jenis gigi binatang, cangkang siput, sampai biji buah-buahan. Benda-benda tersebut ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak.
Pada tahun 2003, para ahli arkeologi melakukan penggalian lanjutan di tempat ini dan ditemukan hal yang mencengangkan. Ditemukan beberapa tengkorak dan kerangka lengkap manusia purba, alat-alat dari batu dan tulang serta puluhan ribu sisa tulang-tulang binatang. Penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa manusia prasejarah pernah hidup di tempat ini. Menurut Dr. Harry Truman dan Dr. Thor Andy, peneliti Prancis, Gua Pawon kemungkinan besar telah dihuni dan dijadikan bengkel sejak zaman pra-neolitikum kurang lebih 10.000 tahun yang lalu hingga zaman neolitikum.
Bandung pada masa purba adalah sebuah kawasan danau yang sangat luas yang dikelilingi oleh pegunungan. Kawasan Citatah merupakan tepi barat Danau Bandung Purba. Perbukitan Citatah merupakan daerah karst (kawasan perbukitan yang gersang dan tidak subur yang terbentuk dari batu kapur dan batu gamping). Kawasan karst Citatah terbentuk dari sisa-sisa terumbu karang yang membatu sejak jutaan tahun lalu saat kawasan ini masih digenangi laut.
Kawasan karst Citatah terdiri dari beberapa bukit, seperti Pasir pabeasan, Gunung Hawu, Gunung Masigit, Karang Panganten, dan Pasir Pawon. Menurut penduduk setempat nama-nama bukit di kawasan ini berkaitan dengan legenda Sangkuriang. Pasir Pawon dan Gua Pawon misalnya, menurut legenda Sangkuriang kedua tempat tersebut adalah dapur (pawon dalam bahasa sunda berarti dapur) yang digunakan untuk mempersiapkan hidangan pesta pernikahannya dengan Dayang Sumbi. Kenyataannya menurut para ahli tempat ini memang difungsikan sebagai dapur oleh manusia prasejarah dengan ditemukannya fosil sisa-sisa makanan dan biji buah-buahan.
Saat anda memasuki Gua Pawon, anda akan disambut dengan bau tak sedap yang menyengat hidung. Bau ini berasal dari guano atau kotoran kelelawar. Didalam gua ini sempat terdapat ornament-ornamen gua seperti stalaktit, flowstone, dan stalagmite. Akan tetapi semua itu telah berpindah tangan ke kolektor-kolektor benda antik, Selain kerusakan yang diakibatkan oleh pencurian, penambangan batu kapur dan batu gamping diwilayah ini telah menghancurkan bukit-bukit disekitar Gua Pawon dan mengancam keberadaan gua ini akibat digunakannya bahan peledak oleh para penambang yang mengakibatkan guncangan-guncangan yang dapat merusak tempat ini.
Di Gua Pawon anda pun akan menemukan sebuah ceruk air yang terletak di bagian atas stalagmite. Ceruk ini selalu terisi oleh air, Penduduk setempat menamakannya Sumur Bandung. Ada kepercayaan barang siapa yang meminum atau membasuh muka dengan air itu akan awet muda.
(sumber : Intisari)
TOGA HILLS
Toga Hills terletak di Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Jika anda pernah mendengar Kampung Toga, di sana lah Toga Hills. Jika dari Jakarta lama perjalanan 3,5 jam. Letaknya sangat strategis didukung infrastruktur memadai. Dari Sumedang kota jaraknya hanya 2 KM, dengan jarak tempuh 10 menit perjalanan. Untuk sampai ke Toga Hills, jalannya sedikit menanjak tapi sudah diaspal. Kendaraan roda dua mau pun empat bisa masuk ke Toga Hills. Bagi pengunjung dari Bandung bisa belok kanan di perempatan Polres Sumedang lalu belok kanan ke Gunung Puyuh melewati makam Tjut Nja' Dien. Setelah itu belok kanan ke perumahan Kampung Toga. Lalu ikuti jalan sampai ke tempat tujuan. Kini wisata outbound sudah tak asing lagi bagi masyarakat perkotaan. Banyak tempat yang menawarkan paket wisata outbound. Namun tempat yang menawarkan wisata terbang di Jabar bisa dihitung dengan jari. Selain di Toga Hills, daerah Puncak Bogor dan Haruman Garut pun menawarkan wisata yang sama. Yup, wisata Paralayang menjadi andalan Toga Hills selain aktivitas outbound lainnya. Tak hanya itu, di Toga Hills juga disewakan beberapa vila untuk beristirahat. Meski di dua tempat lainnya aksi paralayang pun bisa dinikmati, tapi Toga Hills mempunyai keistimewaan tersendiri. Di sini, anda bisa terbang sepanjang tahun tanpa terhambat musim hujan.
Pondok Halimun
Pondok Halimun terletak sekitar 160 km lebih dari Jakarta atau sekitar 12 kilometer di utara Kota Sukabumi. Berlokasi di perbatasan antara dua desa, yakni Desa Perbawati dan Desa Sudajaya Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi. Sebelum memasuki wilayah Pondok Halimun para pengunjung sudah bisa merasakan segarnya udara pegunungan dan menikmati sajian perkebunan strawberi yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Pondok Halimun merupakan areal perkemahan atau biasa disebut bumi perkemahan, yang memiliki keindahan alam yang tak kalah bagusnya dengan objek wisata lainnya di Jawa Barat, pasalnya setiap pengunjung yang datang juga bisa menikmati pemandangan hamparan kebun teh. Kebun teh tersebut dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII Goalpara Kabupaten Sukabumi.
Selain pemandangan kebun teh, sebagai objek wisata yang didominasi pegunungan dan dataran tinggi, segarnya udara pegunungan juga menjadi andalan di sini. Sehingga, banyak pengunjung yang berasal dari Sukabumi menggunakan tempat perkebunan teh sebagai tempat pacaran sambil menikmati udara pegunungan dan keindahan alam.
Pulau Umang
Merupakan salah satu alternative tempat tujuan berlibur untuk membuang kepenatan setelah berhari hari anda bekerja. Pulau berpasir putih dan nyaman ini terletak di sebelah selatan Ujungkulon, Propinsi Banten.Bila anda tinggal di Jakarta dan sekitarnya, anda bisa menuju pulau umang melalui tol Jakarta – Merak. Setelah sekitar dua jam melalui jalan tol, keluar melalui pintu Tol Serang Timur, dilanjutkan berkendara selama kurang lebih dua jam lagi untuk mencapai desa sumur. Sesampainya di Sumur, Pulau Umang Resort & Spa menyediakan garasi penyimpanan mobil selama pelancong berada di Pulau Umang. Tetapi bila anda malas membawa kendaraan sendiri, resort ini menyediakan sarana transportasi melalui pemesanan.Dari sumur, kita bisa mencapai pulau ini dengan menyewa atau naik perahu yang tersedia, dan hanya memakan waktu sekitar 5~10 menit karena jaraknya yang cukup dekat.Pulau umang menyajikan hal hal menarik untuk dinikmati. Kita bisa melihat pasir putihnya yang indah menawan sambil menyusuri dermaga menuju pulau. Pemandangan pantainya yang sangat menawan sangatlah cocok untuk tempat melakukan pemotretan sebelum menikah.
Pantai Sawarna
Sawarna ± 230 km dari Ibukota Jakarta menuju arah Banten Selatan, desa yang rimbun di pinggiran hutan Perhutani dan dipagari oleh lautan Samudera Hindia seakan tertutup oleh pandangan masyarakat luas akan keberadaan desa tersebut. Akses utama menuju lokasi tersebut dapat di tempuh dengan mudah oleh kendaran roda empat melalui jalur Pandeglang–Malingping–Bayah atau dapat juga melalui jalur Pelabuhan Ratu–Cisolok. Memasuki kota Malingping, pemandangan indah pun mulai tampak. Pemandangan pesisir pantai di sebelah kiri jalan dipadu dengan sawah pertanian yang menghijau di sebelah kanan jalan. Memasuki desa Bayah, pemandangan pun berganti dengan pemandangan hutan tropis.
Kebanyakan orang tidak akan tahu dimana tepatnya keberadaan desa Sawarna ini, akses jalan yang minim petunjuk sampai dengan letak jantung desa tersebut dari jalan utama masih berjarak 6 km lagi. Tepat di pintu masuk menuju desa tersebut terpampang tulisan "Selamat Datang di Desa Wisata Sawarna", namun semakin dalam menuju arah yang dituju tidak ditemukan dimana desa tersebut, dimana obyek wisata yang ditawarkan tersebut, akan membuat penasaran.
Jembatan besi merupakan awal perjalanan menuju Desa Sawarna, lebih jauh memasuki jalan tersebut akan disuguhi oleh pemandangan hutan Perhutani yang lebat, pohon–pohon besar berdiri dengan angkuh.
Sawarna juga tempat asik untuk penggila surfing, terutama surfer mancanegara, saat tiba di sana sempet dikagetkan dengan deru kurang lebih 5 ojek yang membawa surfer bule, lengkap dengan peralatan surfingnya.
Sawarna memang patut di juluki The Hiden Heaven on Earth. Cantik banget abisan!!!
Route : Jakarta - Tomang - Tol Merak - Serang - Pandegelang - Malingping - Bayah - Sawarna (about 260 km – 6 to 7 hours drive)
Pantai Sayang Heulang
Tak jauh dari Santolo, masih di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, terdapat lokasi wisata lain, yaitu Sayang Heulang. Pantai itu berjarak sekitar 1 kilometer dari Santolo dengan tarif masuk Rp 2.000 per orang.
Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat, terletak ±200 Km dari kota Jakarta. Ujung Genteng masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Sebagian besar penduduknya adalah Nelayan & Petani, ada juga yang beralih menjadi penyadap Nira dan dijadikan gula kelapa. Sebetulnya nama Ujung Genteng berasal dari Ujung Gunting, dimana posisi Ujung Genteng berada di ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yg berbentuk gunting. Dimana bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon & bagian ujung gunting bawah berada di Ujung Genteng. Maka dinamakanlah daerah tersebut Ujung gunting = Ujung Genteng.
Perkiraan perjalanan antara 5~6 jam dari Kota Jakarta, memang dirasakan sangat lama karena harus melalui kota kecil seperti Cicurug & Cibadak yang terkenal macet, lalu melalui jalan ke arah palabuhan ratu yg tidak terlalu besar serta jalan menanjak & berbelok-belok sepanjang ±14 Km, namun memiliki pemandangan yang indah di sisi kanan jalan, yaitu pesisir pantai palabuhan ratu yang terlihat jelas dari atas bukit Bagbagan. Melalui pula perkebunan teh Surangga, baru nanti melewati kota kecil Kiara Dua, Jampang Kulon & terakhir Surade. Kesemuanya itu merupakan jalan kecil yg tidak bisa dilalui dengan kecepatan tinggi, apalagi harus melintasi daerah hutan dengan kondisi jalan menanjak & menurun.
Keunikan pantai Ujung Genteng yaitu kita bisa menikmati matahari terbit juga matahari terbenam, mungkin lebih cocok bagi pecinta Fotografi. Pantainya masih cukup bersih dengan ciri khas pesisir pantai selatan yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Keunikan lain yaitu dipesisir pantai sepanjang ujung genteng hingga pantai batu nunggul tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 200m sebelum garis pantai. Pada saat pasang air laut memenuhi pantai dengan kedalam air 0,5 ~ 1 meter, sangat cocok untuk berendam, bermain perahu karet, juga aktifitas lain seperti kolam luas dengan air yang berarus tenang. Bila surut, maka kita bisa berjalan ketengah sambil melihat2 biota laut seperti bintang laut, siput2, ikan2 hias yg terperangkap, udang2 kecil & bahkan cacing2 laut.
Salah satu pantai yang populer terdapat di Kab. Garut adalah Pantai Santolo. Terletak di kec. Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut, jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km.
Panati ini cukup dikenal di kota Bandung dan merupakan daerah tujuan wisata . Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga (pelabuhan) kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.
Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang. Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau.
Pantai Kuta Lombok jarak nya sekitar 54 km dari Ibu Kota Nusa Tenggara Barat, Mataram. Dengan pemandangan persawahan di kanan kiri, perjalanan dapat ditempuh sekitar 40 menit menuju ke sebuah desa yang di kenal dengan desa kuta.
Nama Kuta memang mirip dengan Bali. Jika ditelusuri, maka ada kedekatan sejarah dan budaya penduduk kedua pulau ini , yang menjadi lebih kental pada masa kejayaan Kerajaan Karangasem di Pulau Bali sekitar abad ke-17 M, yang menjadikan Lombok sebagai andalan Karangasem.
Pantai Kuta Lombok terlihat bersih, butiran pasir putihnya bulat kecil-kecil seperti merica, memperlihatkan keaslian pantainya yang belum terjamah segala polusi. Pantai Kuta Lombok ini juga dikelilingi oleh perbukitan, yang memberikan gabungan suasana kessegaran hijau dan ketenangan pantai.
Pengunjung ke Pantai Kuta Lombok ini lebih sepi tidak seperti di Bali. Hal ini sangat menguntungkan pengunjung yang sangat bebas untuk menikmati pantainya, atau aktifitas pantai lainnya seperti berenang, bermain bola, bermain pasir, voli pantai dan banyak lagi aktifitas seru lainnya. Untuk yang suka paraseling juga ada di sini dengan biaya $10.
Jika Anda menyusuri Pantai Kuta ini, Anda juga akan bertemu dengan penjaja souvenir, yang ternyata ada juga yang terbilang masih kanak-kanak. Jika membeli dari satu anak, maka anak uang lain akan menghampiri minta dibeli juga. Kondisi perekonomian yang belum memadai, yang membuat mereka mau tidak mau sudah berusaha sejak masih kecil.
Untuk tempat menginap di sini, Anda bis menyewa Cotage, fasilitas nya memiliki 2 kamar dan ada pelatarannya, dari pelataran itu Anda bisa melihat pemandangan lepas,dan melihat berbagai aktfitas di tepi pantai.
Penduduk asli daerah Pantai Kuta Lombok ini adalah Suku Sasak, mereka merupakan petani dan nelayan, yang kadang pun sulit memperoleh ikan saat bulan purnama saat air laut pasang.